Senin, 12 November 2018

Nur, Mutiara

Kerlap-kerlip lilin di subuh hari perlahan bergerak menuju tepian
Dibawa gadis manis berkerudung abu-abu.
Bersitatap dengan teduh matanya membuat hatiku bergetar
Meski teduh namun terasa tajam menusuk ke jantung.

Nur, biasa kusapa dia
Gadis manis berkerudung abu-abu yang baru kehilangan ibunya
Terlihat ketabahan yang dalam diraut wajahnya

Nur kini sendiri
Sendiri dalam sepi, sendiri dalam keheningan
Sebagai putri Nur tak pernah ingin bermanja
Nur terbiasa mengurus dirinya sendiri
Meski ada Mbok Rahmi dan Mang Anung yang dengan setia menemani, melayani

Pagi ini seperti biasa Nur